Penjaman citra pada pengolahan citra dibutuhkan untuk perbaikan kualitas citra sebuah objek image. Perbaikan
kualitas citra adalah proses mendapatkan citra yang lebih mudah
diinterpretasikan oleh mata manusia. Perbaikan kualitas citra diperlukan karena
seringkali citra yang digunakan mempunyai kualitas yang kurang baik, sehingga
sulit untuk di proses lebih lanjut.
sedangkan citra adalah gambar dua dimensi yang dihasilkan dari gambar analog dua
dimensi yang kontinu menjadi gambar diskrit melalui proses sampling.
Gambar analog dibagi menjadi N baris dan M kolom sehingga menjadi gambar
diskrit. Persilangan antara baris dan kolom tertentu disebut dengan piksel.
Contohnya adalah gambar/titik diskrit pada baris n dan kolom m disebut dengan
piksel [n,m].
Penajaman Citra itu sendiri adalah Proses
mengubah nilai piksel secara sistematis sehingga menghasilkan efek kenampakan
citra yang lebih ekspresif sesuai dengan kebutuhan pengguna. Meliputi semua
operasi yang menghasilkan citra baru dengan kenampakan visual dan karakteristik
spektral yang berbeda. Tujuannnya memperjelas tepi objek pada citra.
Memperbaiki kualitas citra dapat menggunakan pengubahan kecerahan gambar
atau biasa disebut Image Brightness. Kecerahan/kecemerlangan gambar
dapat diperbaiki dengan menambahkan (atau mengurangkan) sebuah konstanta
kepada (atau dari) setiap pixel di dalam citra. Akibat dari operasi ini,
histogram citra mengalami pergeseran. Secara matematis operasi ini ditulis sebagai :
f (x, y)‟ = f (x, y) + b
Jika b positif,
kecerahan gambar bertambah, sebaliknya jika b negatif kecerahan
gambar berkurang.
Algoritma :
- Siapkan gambar yang akan diperbaiki kualitas citranya.
- Mengubah warna dari RGB menjadi HSV.
- Intensitas matriks ditambah value brightness yang telah ditentukan sendiri.
- Merubah kembali mode warna dari HSV menjadi RBG.
Demo Program :
Saat program dijalankan. User diminta untuk
memasukkan value brightness, yang nantinya value tersebut akan diproses
terhadap citra yang kurang baik hinga menjadi lebih baik. Dalam contoh gambar diatas, penulis
memasukkan nilai brightness sebesar 80.
Catatan: jarak histogram horizontal dari 0 –
255 itu tidak full 1 window diatas, melainkan kurang lebih setengahnya.Setelah dilakukan proses penambahan brightness,
bentuk histogram menjadi lebih ke tengah. Karena intensitas matriks yang
tadinya „x‟ menjadi „x+80‟, otomatis mempengaruhi bentuk histogramnya.