Berani mengambil keputusan untuk hidup mandiri atau jauh dari orang tua perlu tanggung jawab yang besar. Hidup mandiri tanpa orang tua tidaklah mudah. Mungkin beberapa dari kita sudah terbiasa dengan pekerjaan rumah seperti masak dan bersih-bersih rumah. Tapi ada juga yang masih membutuhkan bantuan orang tua atau mungkin pembantu di rumah. Disinilah letak tanggung jawab kita sebagai anak kost, hidup mandiri tanpa orang tua artinya kita harus bisa mengatur semua keperluan aktivitas kita sendiri tanpa bantuan orang tua. Mulai dari makan, bersih-bersih kamar , mengatur jadwal, transportasi dan mengatur keuangan kita.
Menjadi anak kost bisa juga disebut tantangan. Anak kost yang baru, biasanya akan merasa lebih bebas karena terlepas dari peraturan-peraturan yang biasa dilakukan di rumah. Misalnya bila di rumah kita di haruskan pulang sebelum jam 6 maka setelah menjadi anak kost kita akan pulang 1 jam lebih lama atau bisa lebih. Atau biasanya di rumah kita selalu bangun lebih pagi namun setelah menjadi anak kost kita bisa bangun kesiangan. Tapi ada juga yang masih terbiasa dengan peraturan di rumah, sehingga walaupun menjadi anak kost kebiasan tersebut masih tetap di lakukan.
Sama halnya dengan gaya hidup. Anak kost yang berasal dari daerah tertentu biasanya akan mengikuti pola hidup atau beradaptasi di tempat yang baru. Bila kita tinggal di kota besar maka akan lebih banyak tantangan yang akan kita hadapi. Mulai dari bahasa sehari-hari, makanan, transportasi, lingkungan dan teman. Mencari teman yang baik merupakan tantangan yang sulit karena akan sangat mempengaruhi pola hidup kita.
Sebagai anak kost kita harus bisa mencari teman yang baik. Bukan berarti kita memilih-milih atau membedakan-bedakan teman. Maksud teman yang baik disini adalah teman yang dapat mengerti keadaan dan kehidupan kita sebagai anak kost. Seperti yang sudah dikatakan teman akan sangat mempengaruhi pola hidup kita. Bila kita berteman dengan seseorang yang terbiasa hidup mewah kadang kita secara tidak langsung akan mengikuti kebiasanya tersebut. Padahal belum tentu uang bulanan kita akan cukup bahkan mungkin akan kekurangan di akhir bulan. Bila berteman dengan seseorang yang mengerti keadaan kita, kita masih bisa mengontrol gaya hidup kita. Namun itu semua akan kembali kepada kita sendiri, sebatas mana kita bisa mengatur gaya hidup kita masing-masing.
Tantangan terbesar menjadi anak kost adalah mengatur keuangan. Banyaknya kebutuhan sehari-hari yang harus terpenuhi (makan, keperluan mandi, keperluan mencuci,dll), kebutuhan kuliah (buku, fotokopi, internet) dan gaya hidup, akan sangat sulit di kontrol. Belum lagi masalah transportasi, jarak kampus yang cukup jauh kadang mengharuskan kita bolak-balik naik kendaraan umum. Tidak terkecuali dengan yang memiliki kendaraan pribadi, dua-duanya memiliki masalah yang sama.
Kita harus bisa mengontrol keuangan kita sehari-hari. Jika tidak, kita akan kebingungan di akhir bulan. Kadang-kadang kita juga sering lupa kemana atau di pakai untuk apa saja uang kita tersebut. Disini saya akan memberikan beberapa tips mengatur keuangan
· Mencatat keuangan kita. Dengan mencatat kita dengan jelas tahu kemana dan dipakai untuk apa saja uang kita tersebut. Misalnya sehabis makan uang yang terpakai Rp 10.000 Mulai dengan mencatat hari, tanggal, bulan, dan tahun kemudian mencatat uang makan siang = Rp 10.000 . Kita bisa mencatatnya di buku catatan kecil atau di Handphone.
· Membuat daftar keperluan utama. Setiap bulannya kita harus punya daftar keperluan utama, sehingga kita menyisihkan sebagian uang untuk keperluan yang lain. Misalnya setiap bulannya kita diberi sebesar Rp 1.500.000 . uang sewa kost sebesar Rp 400.000 , lalu kita makan 3 kali sehari dan setiap makan menghabiskan sebesar Rp 10.000 , lalu di kalikan 30 hari menjadi Rp 900.000. Jadi untuk keperluan utama kita menghabiskan Rp1.300.000 . Sedangkan sisa uang tersebut bisa kita gunakan untuk keperluan yang lain.
· Kita bisa membagi uang seratus ribu menjadi beberapa pecahan. Misalnya dua puluh ribu 2, sepuluh ribu 4, lima ribu 2 dan dua ribu 5. Dengan begitu kita juga mengontrol uang makan dan keperluan kita dengan lebih cermat. Sebaiknya kita tidak terlalu banyak membawa uang di dompet. Selain untuk mencegah pengeluaran yang berlebihan, juga untuk menghindari kejahatan seperti pencopetan.
· Mencari tempat makan langganan. Tempat makan langganan juga akan berpangaruh pada keuangan anak kost. Biasanya anak kost yang sudah punya tempat makan langganan di akhir bulan keuangannya akan tertolong, karena tidak sedikit dari tempat makanan langganan akan memberikan diskon atau bahkan gratis.
Karena anak kost berpengaruh pada lingkungan baru yang menyebabkan pola hidup berubah. Maka kita harus bijak dalam mengatur keuangan kita, jadi sebagai anak kost, kita harus bisa membedakan keperluan yang harus dipenuhi serta hal-hal yang kurang di butuhkan. Intinya menjadi anak kost merupakan pembelajaran bagi kita bagaimana kita dapat hidup mandiri, mengatur strategi dan bertanggung jawab atas kehidupan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar